ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT PRISMA DANA

 ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT PRISMA DANA

Dosen Pengampu :

Dr. Nurlinda, SE., AK, MSI, CA



OLEH :

Nama : Dannu Pujo Nugroho

Kelas : BK 5A 

NIM : 1805071010

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI PERBANKAN & KEUANGAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam Semesta subhanahu wa ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya d Yaumul Kiyamah nanti.

Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Perbankan yang berjudul “ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT PRISMA DANA”




















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 3


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………. 4

Perumusan Masalah ………………………………………………………………………… 4

Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………… 4

BAB II LANDASAN TEORI

Pendapatan ………………………………………………………………………………….. 5

Pengertian Pendapatan …………………………………………………………………. 5

Jenis-Jenis Pendapatan …………………………………………………………………. 5

Pengukuran Pendapatan ………………………………………………………………... 5

Unsur-Unsur Pendapatan ………………………………………………………………. 6

Sumber-Sumber Pendapatan …………………………………………………………… 6

Beban ……………………………………………………………………………………….. .6

Pengertian Beban ……………………………………………………………………….. 6

Pengakuan Beban ………………………………………………………………………. 7

Pengukuran Beban ……………………………………………………………………… 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ………………………………………………………………… ……………………..8

Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana … 8

Perlakuan Akuntansi atas Beban pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana ……… 9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan …………………………………………………………………………………… 12

Saran …………………………………………………………………...................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 13

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 14



BAB I

PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG


Pemahaman terhadap konsep pendapatan dan beban memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karekteristik dari transaksi yang berkaitan dengan laporan laba rugi perusahaan. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan pendapatan dan beban namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen pendapatan dan beban. Karekteristik suatu komponen laporan laba rugi dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaian dengan pendapatan dan beban.

Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan pendapatan dan beban dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang pendapatan dan beban sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi.

Sebagian besar transaksi pendapatan dan beban menimbulkan beberapa masalah dalam pengakuannya. Hal ini karena dalam banyak kasus, transaksi tersebut adalah dimulai dan selesai pada waktu yang sama. Namun tidak semua transaksi sesederhana itu. Pengakuan pendapatan dan beban merupakan aktivitas yang paling berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar akuntansi yang digunakan, baik IFRS maupun GAAP,  risiko atau kesalahan dan ketidakakuratan dalam pelaporan pendapatan dan beban jumlahnya sangat besar.

Pendapatan dan beban sebagai elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, perhatian pada perhitungan laba rugi semakin dirasakan manfaatnya. Dengan adanya informasi mengenai pendapatan dan beban, maka dapat membandingkan antara modal yang tertanam dengan penghasilan sebagai alat untuk mengukur kinerja efisiensi perusahaan dan dapat memprediksi distribusi dividen di neraca yang akan datang.


B.       RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

Bagaimana pengakuan pendapatan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana?

Bagaimana pengakuan Beban pada PT Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana?


C.      TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengakuan pendapatan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana

Untuk mengetahui pengakuan beban pada PT Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana





BAB II

LANDASAN TEORI


PENDAPATAN

PENGERTIAN PENDAPATAN

Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan (Hery, 2013:49). Hendriksen (2002:374) menyatakan bahwa pendapatan merupakan hasil dari suatu perusahaan, hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan sangat berperan aktif bagi suatu usaha, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan suatu usaha untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menujukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus dalam Prakoso, 2013:7).

Jenis-jenis Pendapatan 

Secara garis besar pendpaatan digolongkan menjadi tiga golongan (Suparmoko dalam Artaman, 2015:11) yaitu : 

Gaji dan Upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu bulan. 

Pendapatan dari usaha sendiri, yaitu nilai total yang diperoleh dari hasil produksi yang telah dikurangi dengan beban-beban yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(2), 2018, 628-638 630 sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan. 

Pendapatan dari usaha lain. Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan ini biasanya merupakan pendapatan sampingan antara lain yaitu pendapatan dari hasil menyewakan aset yang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari uang, sumbangan dari pihak lain dan pendapatan dari pensiun. 


Pengukuran Pendapatan 

Pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan. Suwardjono (2013:34) pengakuan pendapatan adalah pencatatan jumlah secara resmi kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut tere fleksi dalam statemen keuangan. Pendapatan dapat diakui apabila memenuhi kualitas keterukuran (measurability) dan keandalan (reliability). Berdasarkan waktu dan jenis usahanya, pengakuan pendapatan tidak dapat disamakan satu sama lain. Perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda akan mempunyai cara yang berbeda dalam pengakuan dan pencatatan pendapatannya. Pengakuan pendapatan tidak selalu dilakukan saat penjualan telah terjadi. 


Unsur-unsur Pendapatan 

Unsur-unsur pendapatan yang dimaksud adalah asal dari pada pendapatan itu diperoleh, dimana unsur-unsur tersebut meliputi : 

Pendapatan hasil produksi barang atau jasa. 

Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva atau sumber-sumber ekonomis perusahaan oleh pihak lain. 

Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur-unsur pendapatan lain-lain suatu perusahaan.


Sumber-sumber Pendapatan \

Pendapatan diketahui bahwa sumber pendapatan itu dapat melalui beberapa aspek dimana dapat dijabarkan menjadi tiga sumber pendapatan yaitu : 

Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas utama perusahaan. 

Pendapatan non operasional, pendapatan yang tidak terkait dengan aktivitas perusahaan, yaitu pendapatan yang didapat dari faktor eksternal. 

Pendapatan luar biasa (extra ordinary), yaitu pendapatan yang tak terduga dimana pendapatan ini tidak sering terjadi dan biasanya diharapkan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang. (Baridwan, 2014:28-35). 


BEBAN

Pengertian Beban 

Beban adalah aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah (Soemarso, 2013:29). Sedangkan, menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2016:14) beban memiliki pengertian penggunaan lain dari aset atau jaminan utang dalam periode tertentu untuk mengirimkan, memproduksi barang, pemberian pelayanan atau lain sebagainya yang berkaitan dengan operasi utama perusahaan yang sedang berlangsung. 

Soemarso (2013:226) beban dapat dikelompokkan menjadi : 

Beban penjualan (selling expenses) Beban penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan guna memperkenalkan barang kepada masyarakat dan memasarkan barang tersebut seperti kegiatan promosi, penjualan dan pengangkutan barang-barang yang dijual. 

Beban Administrasi dan Umum (General and Administratif expenses) Beban yang bersifat umum dalam perusahaan. 

Beban Lain-Lain ( Other Expense) Seluruh beban yang tidak ada hubungan secara langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan) dikelompokkan kedalam beban lain-lain (other expenses) atau beban non-usaha (non operating expenses). 



Pengakuan Beban 

Pengakuan beban terjadi yaitu pada saat beban tersebut dikeluarkan, beberapa jumlahnya dan bagaimana hubungan beban yang dikeluarkan tersebut dalam kegiatan operasi perusahaan. Pengakuan bebannya menggunakan metode accrual basis, yaitu ditetapkan berdasarkan kontrak dengan masa manfaatnya. Konsep accrual basis beban tidak jauh berbeda dengan konsep accrual basis pada pendapatan. Dalam konsep accrual basis dibutuhkan pengawasan beban yang memiliki sistem atau prosedur yang harus diperhatikan oleh perusahaan seperti semua beban yang dikeluarkan yang ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan yang sedang dikerjakan yang ada otorisasinya dari bagian keuangan. 

Pengukuran Beban 

Penilaian aktiva dan hutang dapat dinilai berdasarkan penilaian aktiva yang dapat diukur atas dasar jumlah rupiah. Sehingga, pengukuran biaya dapat didasarkan pada : 

Cost historis, merupakan jumlah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan aktiva. Biaya yang diukur atas cost historis untuk jenis aktiva seperti: gedung, peralatan dan sebagainya. 

Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent input cost). Untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama, suatu entitas memperlihatkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan. Contohnya: penilaian untuk persediaan. 

Setara kas (cash equivalent), menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal merupakan rupiah yang dikeluarkan.\














BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL

Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana 

Adapun Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana sebagai berikut : 

Pendapatan Bunga Kontraktual 


Pendapatan Bunga Provisi 

Pengakuan Pengakuan Pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode cash basis dimana pendapatan diakui atau dicatat pada saat kas benar-benar diterima atau adanya penerimaan uang. 

Pengukuran Pengukuran pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 

Penyajian Penyajian pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi ada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. 

Pengungkapan Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 


Pendapatan Operasional lainya

Pengakuan Pengakuan Pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana pada saat manfaat ekonomi yang akan diterima perusahaan dimasa yang akan datang. 

Pengukuran Pengukuran pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 

Penyajian Penyajian pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. 

Pengungkapan Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 




Perlakuan Akuntansi atas Beban pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana

Adapun Perlakuan Akuntansi Atas Beban pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana sebagai berikut : 

Beban Penyisihan dan Penyusutan 

Pengakuan Pengakuan Beban atas Beban Penyisihan dan Penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana seluruh biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. 

Pengukuran Pengukuran Beban atas Beban Penyisihan dan Penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 

Penyajian Penyajian Beban atas Beban Penyisihan dan Penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. 

Pengungkapan Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Penyisihan dan Penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 


Beban Pemasaran 

Pengakuan Pengakuan Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana seluruh biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. 

Pengukuran Pengukuran Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 

Penyajian Penyajian Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. 

Pengungkapan Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 


Beban Administrasi dan Umum 

Pengakuan Pengakuan Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana seluruh biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. 

Pengukuran Pengukuran Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 

Penyajian Penyajian Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. 

Pengungkapan Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 


Pembahasan 

Analisis Pengakuan Pendapatan PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana 

Pengakuan pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode cash basis dimana Pendapatan diakui atau dicatat pada saat kas benar-benar diterima atau adanya penerimaan uang. Pengukuran pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Penyajian pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi ada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan, sedangkan pengakuan pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana pada saat manfaat ekonomi yang akan diterima perusahaan dimasa yang akan datang. Pengukuran pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Penyajian pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 

Analisis Pengakuan Beban PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana 

Pengakuan Beban atas beban penyisihan dan penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana seluruh biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. Pengukuran beban atas beban penyisihan dan penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Penyajian beban atas beban penyisihan dan penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Penyisihan dan Penyusutan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Kedua, yaitu beban pemasaran didalamnya terdapat biaya iklan dan biaya promosi. Pengakuan Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengakui seluruh biaya sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. Pengukuran Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Penyajian Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Pemasaran pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Ketiga, yaitu Beban Administrasi dan Umum yang didalamnya terdapat biaya meterai, beban alat kantor, beban alat kebersihan kantor, beban listrik dan air, beban telepon dan fax, dan biaya fotokopi. Pengakuan Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengakui seluruh biaya sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. Pengukuran Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Penyajian Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana disajikan dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan. Disamping disajikan dalam Laporan Laba Rugi Beban atas Beban Administrasi dan Umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 


























BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pengakuan pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga provisi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode cash basis dimana pendapatan diakui atau dicatat pada saat kas benar-benar diterima atau adanya penerimaan uang. Sedangkan pengakuan pendapatan atas pendapatan operasional lain pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana diakui pada saat terjadinya. Pengakuan beban atas beban penyisihan dan penyusutan, beban pemasaran, beban administrasi dan umum pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana diakui menggunakan metode accrual basis dimana seluruh biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana ini telah sesuai dengan PSAK No. 23 karena PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengakui pendapatan dan beban dengan metode accrual basis dan cash basis, dimana PSAK No. 23 hanya mengakui dua metode yaitu accrual basis dan cash basis. Pendapatan dan Beban pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengalami kenaikan dan penurunan di setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada laba PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana. Pada tahun 2016, PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana, pendapatannya lebih besar daripada beban yang dikeluarkan, maka PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengalami peningkatan laba pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2015, PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana, beban yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh, maka dari itu PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana mengalami penurunan laba pada tahun tersebut. 

Saran 

Berdasarkan analisis data yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disarankan bahwa : 

Dengan melihat keunggulan yang dimiliki accrual basis dalam penerapan akuntansinya maka PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana akan dapat membuat keputusan yang lebih baik serta laporan keuangan yang disajiikan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana dapat memberikan gambaran informasi akuntansi yang lebih akurat adanya kapan pendapatan dan beban diakui. 

Untuk menghindari kesalahan pencatatan pada nominal pendapatan yang akan diterima dan beban yang dikeluarkan, diharapkan pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat Prisma Dana dapat meningkatkan ketelitian dalam melakukan pencatatan dan melakukan cek kembali setelah dilakukan pencatatan. 





DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2014. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan: BPFE. Yogyakarta. 

Harahap, Sofyan. Syafri. 2011. Teori Akuntansi (edisi revisi 2011). Jakarta: Rajawali.

Hendriksen, E. S. 2002. Teori Akuntansi. Edisi 5. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.























LAMPIRAN


Komentar

Postingan populer dari blog ini